Pages

Minggu, 02 Agustus 2015

Anak Anjing

Sebuah toko hewan peliharaan memasang papan iklan yang menarik bagi anak-anak kecil, "Dijual Anak Anjing". Segera saja seorang anak laki-laki datang, masuk ke dalam toko dan bertanya, "berapa harga anak anjing yang anda jual itu?". Pemilik toko itu menjawab, "harganya berkisaran 30-50 Dollar".

Anak laki-laki itu lalu merogoh saku celananya dan mengeluarkan beberapa keping uang, "aku hanya mempunyai 2,37 Dollar, bisakah aku melihat-lihat anak anjing yang anda jual itu?". Pemilik toko itu tersenyum. Ia lalu bersiul meanggil anjing-anjingnya. Tak lama dari kandang anjing muncullah anjingnya yang bernama Lady yang diikuti 5 ekor anak anjing. Mereka berlari-larian di sepanjang lorong toko. Tetapi ada 1 anak anjing yang tampak berlari tertinggal paling belakang. Si anak lelaki itu menunjuk pada anak anjing yang paling terbelakang dan tampak cacat itu. Tanyanya, " Kenapa dengan anak anjing itu?" Pemilik toko menjelaskan bahwa ketika dilahirkan anak anjing itu mempunyai kelainan di panggulnya, dan akan menderita cacat seumur hidupnya.

Anak laki-laki itu tampak gembira dan berkata, "aku beli anak anjing yang cacat itu". pemilik toko itu menjawab, "jangan, jangan beli anak anjing cacat itu, tapi jika kau ingin memilikinya, aku akan berikan anak anjing itu padamu".

Anak laki-laki itu jadi kecewa. Ia menatap pemilik toko itu dan berkata, "aku tak mau kau memberikan anak anjing itu cuma-cuma padaku. Meski cacat anak anjing itu tetap mempunyai harga yang sama sebagaimana anak anjing yang lain. Aku akan bayar penuh harga anak anjing itu. Saat ini aku hanya mempunyai 2,35 Dollar . Tetapi setiap hari aku akan mengangsur 0,5 Dollar sampai lunas harga anak anjing itu". tetapi pemilik toko menolak, "nak, kau jangan membeli anak anjing itu. Dia tidak bisa lari cepat. Dia tidak bisa melompat dan bermain sebagaimana anak anjing lainnya".

Anak lelaki itu terdiam. Lalu ia melepas menarik ujung celana panjangnya. Dari balik celana itu tampaklah sepasang kaki yang cacat. Ia menatap pemilik toko itu dan berkata, "Tuan, aku pun tidak bisa berlari cepat, melompat-lompat, dan bermain-main sebagaimana anak laki-laki lainnya. Oleh karena itu aku tau, bahwa anak anjing itu membutuhkan seorang yang mau mengerti penderitaannya".

Kini pemilik toko itu menggigit bibirnya. Air mata menetes dari sudut matanya. Ia tersenyum dan berkata, "aku akan berdoa setiap hari agar anak-anak anjing ini mempunyai majikan sebaik engkau".

Tidak ada komentar:

Posting Komentar